Di sinilah justru titik ujinya. Soalnya, selama ini Tempo lebih sering menjajal mobil-mobil baru yang gres alias fresh from the oven keluaran pabrik dan kilometernya juga baru ratusan kilometer. Nah, papan penunjuk jarak Innova berwarna black mica ini, sudah mencatat angka 28 ribu kilometer lebih.
Momen liburan Idul Fitri kemarin memang pas buat menguji Innova. Sebagai kendaraan multipurpose vehicle, Innova menjadi salah satu incaran. Alasannya, apa lagi kalau bukan daya angkutnya yang banyak, pas banget buat mudik atau jalan jauh saat Idul Fitri.
Innova didesain untuk delapan penumpang dewasa, di bangku baris ketiga dijamin nggak bakal kesempitan. Gerah? Wah, nggak tuh. Soalnya, varian E ini sudah dilengkapi AC double blower. Di atas dua baris jok belakang ada lubang semburan AC yang disebut Toyota dengan integrated rear blower AC sehingga dijamin dingin bakal sampai ke belakang.
Urusan keluar-masuk? Simpel, tinggal tarik tuas di samping bangku tengah, kursi akan terlipat sehingga penumpang belakang dengan mudah bisa naik atau turun.
Satu yang penting lagi di Innova adalah soal bagasi. Jok paling belakang bisa diangkat kiri-kanan kemudian dikaitkan dengan pengait khusus. Dan, walah... tersedialah bagasi yang lu-as buat barang-barang bawaan.
Meski dimuati full penumpang plus barang, mobil berdimensi 4.580 x 1.770 x 1.745 mm ini tetap nyaman dan stabil dibawa. Tilt arid power steering menjadi fitur yang sangat membantu. Mungkrn yang kurang dibanding dua tipe atasnya—tipe G dan tipe V—adalah soal perangkat hiburan. Karena tipe E hanya dipasangi tape dengan empat speaker, bukan pemutar cakram padat seperti dua varian lain. Tapi cukuplah untuk menemani perjalanan.
Dari tampilan luar, tipe E mudah dikenali. Kijang Innova E tidak memiliki fog lamp seperti tipe G dan V Pelek juga menggunakan model standar berukuran 14 inci. Memang terlihat agak kurang imbang dengan panjangnya yang mencapai 4,5 meter. Dua varian lain agak lumayan karena menggunakan pelek berukuran 15 inci.
Mesin? Rasanya sudah terlalu banyak yang membahas soal performa mesin 4 silinder sega-ris, 16 katup, DOHC, Turbo Direct Injection WTi (Vaiable Valve Timing with Intelligence). Mesin 2.494 cc ini memiliki tenaga maksimal 102 ps di 3.600 rpm dan torsi 20,4 kgm di 1.400-3.200 rpm. Yang penting buat Tempo ada adalah konsumsi BBM-nya 1 liter untuk 13 kilometer. Jadi kocek tak terlalu dikuras.
So, meski sudah satu tahun, Innova nggak ada bedanya dengan yang baru. Daya angkut penumpang banyak, bagasi luas, BBM irit, Innova memang punya semua.
Memperluas Pasar dengan Varian Murah
PT Toyota Astra Motor (TAM) menyadari betul daya jual Kijang Innova. Setelah cukup banyak konsumen yang mundur lantaran harga varian terendah tipe E berada di atas Rp 200 juta, TAM melansir keluarga baru Innova, yaitu tipe J. Tujuannya? Apa lagi kalau bukan memberikan alternatif bagi konsumen yang ingin membeli MPV keluarga ini.
Dengan tambahan tipe J, total Innova punya 15 varian. Khusus untuk tipe J hanya punya 1 varian bermesin bensin 2.0 liter bertransmisi manual 5-speed. Tiga varian lainnya tipe E (2 varian), tipe G (6), dan yang tertinggi tipe V (6) punya model bermesin diesel 2.5 liter dan dua model transmisi: manual lima percepatan dan otomatis empat percepatan.
Sebagai varian terendah, tampilan tipe J tak terlalu macam-macam. Pelek kaleng, tanpa fog lamp, single air conditioner, dan vinyl seat cover. Tapi soal aspek teknik, keamanan, power steering, dan power window tetap dipertahankan.
Bagaimana dengan harga? Tipe J ini dilego Rp 179,9 juta saja. Harga ini terpaut tipis dari model tertinggi Avanza, 1.5 S A/T, yang dibanderol Rp 168,4 juta. "Harga yang terjangkau ini membuat konsumen semakin bisa mendapatkan kenyamanan Kijang Innova," kata Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT TAM.
0 komentar:
Posting Komentar